Apakah Anda sering mendapat kesempatan berbicara di depan umum atau public speaking? Bagaimana performa public speaking Anda? Apakah Anda merasa sudah maksimal? Tentunya orang lain yang menilai ya. Bagaimana menurut Anda, saat diberi kesempatan untuk bicara di depan umum, katakanlah sebuah forum organisasi, manakah yang lebih baik? Berbicara singkat atau panjang lebar?
Kalau dipandang dari segi efisiensi waktu, berbicara singkat akan lebih baik untuk menyampaikan pesan. Tapi untuk sesuatu yang butuh lebih banyak penjelasan detail, kadang kita butuh berbicara panjang lebar. Tapi benarkah seperti itu? Ada baiknya kita pahami dulu beberapa miskonsepsi soal public speaking. Khususnya tentang kesalahan yang jarang disadari orang ketika melakukan public speaking.
1.Hanya Bermodal Percaya Diri untuk Tampil di Depan Umum
Percaya diri itu penting, dan itu sudah jelas. Tapi apakah itu cukup untuk menjadi modal bisa public speaking dengan baik? Sayangnya belum cukup. Meskipun secara psikologis manusia, audiens cenderung mudah percaya dengan orang yang menyampaikan sesuatu dengan penuh keyakinan. Meskipun isi dari yang disampaikannya belum tentu benar, berkualitas, dan dapat dipertanggungjawabkan. Kadang orang yang bicara panjang lebar itu adalah karena kurang menguasai apa yang dia bicarakan, sehingga ia butuh banyak penjelasan untuk ‘menutupi ketidaktahuannya’. Tentunya Anda tidak ingin jadi seperti itu ‘kan?
2.Ingin Memberi Sesuatu Lebih Banyak
Tidak ada salahnya dengan keinginan untuk memberi lebih. Tapi tidak untuk momen yang satu ini. Saat kita mengetahui suatu hal bermanfaat, kita mungkin akan banyak berbagi ke orang lain. Salah satunya melalui public speaking, dan itu kecenderungan yang manusiawi. Tapi, ternyata tidak semua audiens kita ingin tahu banyak karena informasi yang terlalu banyak justru bisa membuat mereka jenuh dan lupa.
3.Ingin Membuat Orang Terkesan
Ilmu padi sudah mengajarkan ini bahwa semakin berisi semakin merunduk. Ini juga bisa diterapkan saat public speaking. Meskipun pintar dan tahu banyak hal, ada baiknya untuk tetap rendah hati. Anak kecil pun tahu itu. Sebelum terlalu jauh niat untuk ‘mengesankan audiens’ (akibat ego kita), saring dulu hal yang benar-benar perlu disampaikan. Berdasarkan pengalaman, public speaking yang sukses itu memang dipengaruhi oleh siapa yang menyampaikan dan apa yang disampaikan. Jangan lupa, tentang bagaimana menyampaikannya.