Generasi milenial adalah orang-orang yang lahir di antara tahun 1980 dan 2000. Setiap generasi memiliki karakternya sendiri. Dibanding dengan para pendahulunya, yaitu generasi X, kaum milenial memiliki perbedaan dalam beberapa hal. Sebut saja terkait gaya bekerja.
Generasi milenial berorientasi pada hasil dan pencapaian (achievement) yang tinggi. Menghabiskan 6-13 jam di balik meja kerja setiap harinya, membuat mereka mengaku tidak memiliki waktu untuk mewujudkan gaya hidup sehat karena terlalu sibuk bekerja.
Yang pasti, khusus untuk menjaga kesehatan mental, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, atau lebih tepatnya dibiasakan. Apa saja saran untuk generasi milenial?
Yang pertama adalah mengatur pola kegiatan fisik
Mengatur kegiatan fisik ini ternyata juga berpengaruh untuk kesehatan mental. Seperti yang kita tahu, masalah kesehatan mental yang sering dialami milenial itu disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pola hidup. Coba perhatikan pola hidup teman-teman yang bekerja, khususnya di kota besar.
Hampir seluruh waktu dalam sehari mereka habiskan di depan layar komputer. Sangat jarang meluangkan waktu untuk berolahraga di tengah jadwal pekerjaan yang padat. Padahal yang seperti ini tidak sehat.
Paling tidak, harus ada satu kesempatan untuk bisa beraktivitas secara fisik. Tidak harus olah raga khusus ke tempat fitness, minimal bia berjalan kaki di luar ruangan.
Yang kedua adalah bersosialisasi
Bersosialisasi secara langsung dan bukan di media sosial. Aktivitas bersosialisasi ala generasi milenial seringkali identik dengan media sosial. Pertemuan fisik dianggap bisa digantikan dengan interaksi melalui layar gadget.
Bukan sesuatu yang baru lagi jika milenial mengartikan interaksi di media sosial atau melalui beragam aplikasi media sosial lebih efektif dibanding sosialisasi dalam pandangan lama.
Banyak yang merasa sudah berhasil bersosialisasi, padahal bisa jadi mereka justru sedang ada dalam ‘pengasingan’ akibat sibuk dengan layar gawai dan mengabaikan kondisi sekitarnya. Pastikan untuk bijak menggunakan media sosial menjadi wadah dan media yang tepat untuk bertumbuh dan berkembang tanpa melupakan aktivitas sosial yang sebenarnya.
Memahami kembali definisi kesuksesan
Yang ketiga adalah memahami kembali definisi kesuksesan. Masalah kesehatan mental generasi milenial ini bisa menyerang siapa saja. Khusus dalam konteks pekerjaan, risiko ini bisa dihadapi oleh mereka yang sudah dalam level manajer ataupun yang baru saja memulai karir.
Jadi, kamu perlu memahami betul kondisi diri sendiri, selalu memperbaiki pola hidup, dan memahami kembali definisi sukses. Apa artinya bekerja keras, mengejar pencapaian-pencapaian, dan eksis di media sosial jika taruhannya adalah kesehatan diri yang notabene investasi penting untuk masa depan?