Apakah Anda suka dengan quote motivasi, talkshow inspiratif, artikel self improvement, dan sejenisnya? Misalnya ada motivator yang menyarankan bila kita ingin berhasil, kita harus melakukan X. Tapi pada kesempatan lain kita disarankan untuk melakukan Y agar kita lebih cepat mencapai sesuatu yang kita inginkan. Jadi mana yang paling benar?
Ternyata ini bukan tentang benar atau salah, karena semuanya tergantung individu masing-masing. Tidak ada motivasi yang bisa berhasil diterapkan 100%. Meskipun seseorang mengikuti hal-hal yang persis seperti sang motivator, hasilnya belum tentu sama. Pengalaman, daya juang, cita-cita, dan niat yang tulus adalah beberapa hal yang menjadi variabel pembeda. Jadi mengapa sebaiknya kita tidak menelan mentah-mentah apa kata motivator?
Setiap Orang Memiliki Keunikannya Sendiri
Mungkin ini sudah kali ke sekian Anda menemui gagasan ini bahwa ‘setiap orang memiliki keunikannya sendiri’. Bukan hanya terkait karakter, tapi juga perjalanan hidup. manusia dengan segala kompleksitasnya memang bisa saja terinspirasi yang lain, tapi terinspirasi bukan berarti meniru. Itu juga tidak sama dengan menelan mentah-mentah saran dari motivator.
Jangan Menelan Mentah-Mentah
Quote motivator memang menjadi komoditas tersendiri yang laku dijual, sebagai tempelan dinding coffee shop misalnya. Kata-kata yang senada seperti ‘berani gagal’, ‘bisnis modal dengkul’, ‘menjadi diri sendiri’, dan sejenis itu, bisa memacu semangat. Memang ada kecenderungan sebagian orang untuk mudah percaya omongan orang lain yang telah sukses, tapi bukan berarti kita menelan mentah-mentah.
Mengapa? Jika mau lebih jeli, kita akan mengerti bahwa mereka menyampaikan petuah-petuah hiperbola yang tentu saja menarik disimak. Tapi sekali lagi, percayalah bahwa efeknya tidak akan sama dengan yang dialami oleh sang motivator.
Tuhan Sudah Memberi Potensi yang Luar Biasa
Ini bukan berarti membuat Anda pesimis, justru sebaliknya. Tuhan sudah memberikan potensi yang luar biasa kepada setiap makhlukNya. Maka sepantasnya kita berusaha sedemikian rupa menemukan pola sukses kita sendiri. Sambil memohon pertolongan dariNya, kita bekerja dengan seimbang. Tidak langsung percaya apa kata motivator yang umumnya tidak tertarik mengekspos pengalaman gagalnya yang pasti tidak sedikit dan tidak ringan.