Di era yang semua serba internet, banyak aspek kehidupan yang berubah. Salah satu yang berubah itu adalah cara orang berbelanja. Buat sebagian kita, belanja online adalah pilihan di tengah kesibukan dan juga kemudahan-kemudahan yang ditawarkan jasa ekspedisi. Tapi bukan itu yang sedang kita bahas. Kita coba melihat dari sisi penjualnya.
Ramai Pengunjung Tapi Batal Membeli?
Setiap orang yang bergerak di bisnis online, barangkali menyadari satu persoalan ini: jualan online ramai pengunjung tapi batal membeli, lalu apa sebabnya? Kita mulai dengan strategi yang bisa dilakukan. Tentu penjual online akan merencanakan usahanya sedemikian rupa dengan membuat strategi marketing online yang tepat. Bisa dibilang bahwa, pada intinya, marketing online berfokus pada dua hal ini; 1.Mendatangkan pengunjung, 2.Mendorong para pengunjung untuk membeli.
Jadi apa kuncinya?
Katakanlah kita menjual produk fashion melalui Instagram. Kita juga punya website. Baik media sosial maupun website memiliki konten promosi yang bertujuan untuk menarik minat netizen. Terkait kontennya, penjual online bisa fokus menampilkan, entah itu artikel, sales letter, infografis, video, dsb.
Bagaimana dengan kualitasnya?
Apakah semua penjual online sudah berhasil membuat konten marketing yang maksimal? Sayangnya belum tentu. Bagaimana menurut Anda, berdasarkan yang biasa dilihat pada situs berita atau di sebagian besar blog?
Mari Kita Fokus ke Strateginya
Terkait strategi marketing online, setidaknya ada tiga hal yang perlu difokuskan.
a. Merencanakan konten
Dalam tahap perencanaan konten, tugas kita adalah memetakan ide konten ke dalam masing-masing tipenya, apakah konten pengenalan, branding, atau penjualan. Pahami juga buyer personanya. Pahami siapa saja orang-orang yang biasanya membeli produk ini? Umurnya kira-kira berapa, perilaku sehari-harinya bagaimana, apa permasalahan mereka?
b. Membuat konten
Banyak bisnis online yang mengandalkan konten marketing. Fokusnya bukan bagus tidaknya teknik penulisan, tapi seberapa efektif dan persuasifnya kata-kata yang dipilih sehingga orang yang membaca akan penasaran dengan produk yang dijual. Konten penjualan pun dibuat sehalus mungkin agar orang lain tidak merasa sedang dijuali karena justru jadi tidak ingin membeli. Bayangkan kalau Anda mampir ke sebuah website, lalu semua artikel di sana isinya menyuruh untuk membeli produk mereka.
c. Mempromosikan
Sebagian besar dari strategi marketing online masih hanya fokus di tahap membuat konten. Padahal buiat apa ketika konten sudah dibuat tapi tidak dipromosikan? Sambil terus mengingat bahwa tujuan bisnisnya tetaplah membantu mereka menyelesaikan masalah, lakukan promosi tujuannya supaya mereka tahu bahwa Anda punya sesuatu untuk mereka.
Dengan memahami strategi konten marketing, maka akan lebih mudah mengatasi pengunjung yang datang tapi belum mau membeli. Untuk melatih kemampuan Anda dalam menjual saat membangun bisnis Anda sendiri, ikuti seminar Be a Great Sales pada bulan Oktober 2018 di Novotel Solo. Info lebih lengkap hubungi 08112652244.