Ada banyak bentuk gangguan kecemasan. Beberapa gejala utama disadari oleh kebanyakan orang. Pertama, adalah bahwa pikiran Anda selalu terkait tentang masa depan. Keadaan ini diiringi dengan pertanyaan ‘bagaimana jika’ yang memicu banyak ide, merasa tertantang, tapi juga ada rasa curiga dengan kemungkinan gagal.
“Bagaimana Jika…”
Bagaimana jika saya tidak berhasil menyelesaikan sesuatu? Bagaimana jika saya pergi ke sebuah acara dan tidak kenal siapa pun, bagaimana jika saya jatuh sakit? Ini tentang kecenderungan untuk selalu melihat-lihat satu sisi—yang sebenarnya tidak perlu, dan selalu mengantisipasi skenario terburuk. Padahal tidak selalu demikian.
Kecemasan juga cenderung membuat Anda merasa bahwa segalanya menjadi penting. Mungkin sampai kehilangan rasa urgensi dengan segala sesuatu yang menjadi prioritas, sebab Anda terus menerus berusaha melakukan semuanya. Sayangnya Anda bisa dengan mudah merasa kewalahan. Anda mungkin belajar untuk lepas dari kecemasan, karena apapun itu. Tapi, bukankah pengalaman sudah membuktikan bahwa apa yang Anda cemaskan, biasanya tidak terjadi.
Apa yang Anda Takuti
Kunci untuk menangani kecemasan Anda adalah belajar untuk tidak mendengarkannya. Sementara itu, kecemasan identik dengan ketakutan. Alih-alih menghindarinya, bergeraklah ke arah apa yang Anda takuti. Kalau Anda mau membuat zona nyaman yang lebih besar, ambil risiko yang dapat diterima.
Tujuannya bukan untuk tidak merasakan kecemasan, tetapi belajar untuk menoleransi keadaan. Dengan begitu Anda membangun kepercayaan diri setelah ‘menguasai’ apa yang Anda takuti. Lakukan ini berulang kali dan Anda mulai memperbaiki cara otak Anda merespon keadaan, sehingga membuat Anda lebih kebal terhadap kecemasan secara keseluruhan.
Jangan Buang Waktu dengan Menduga-Duga
Kecemasan, seperti halnya emosi yang lain, bisa sulit untuk dikendalikan ketika muncul dengan kadar yang tinggi. Kuncinya adalah menyadari rasa cemas itu sejak awal dan menanganinya dengan cepat. Ada kecemasan rasional dan irasional.
Fakta bahwa Anda belum mendengar kabar dari bos Anda tentang jadwal kerja Anda, atau dari pasangan Anda tentang apakah Anda perlu menjemput anak-anak atau tidak adalah kecemasan rasional. Itu masalah nyata. Sekarang lakukan sesuatu. Kirim email ke bos Anda, hubungi mitra Anda. Kuncinya adalah tindakan tegas. Jangan buang waktu dengan menduga-duga.
VIDEO (VLOG) COACH EDWIN
Jangan lewatkan menonton video dari Coach Edwin tentang Life, Spiritual dan Bisnis. Tekan tombol berikut pada video dibawah untuk memilih judul Vlog yang Anda ingin lihat.
