Para milyarder di dunia seringkali punya cerita unik untuk diulas, seperti sisi lain kehidupannya yang jarang diketahui orang banyak. Bahkan, sebagian orang yang kini sukses menyandang predikat milyarder ini juga sempat merasakan pengalaman bekerja seperti orang kebanyakan seperti bekerja di toko, staf kebersihan, asisten dosen dan sebagainya. Seperti dilansir dari gobankingrates, inilah pekerjaan pertama para milyarder di dunia berikut ini;
1.Elon Musk
Elon Musk yang banyak dikenal sebagai pendiri Tesla Motors ini adalah maniak teknologi. Ketika ia baru berusia 12 tahun, Elon Musk menulis kode program permainan video gamenya sendiri yang berjudul ‘Blastar’, yang pada akhirnya ia menjualnya tersebut untuk mendapatkan uang.
2.Oprah Winfrey
Sebelum Oprah Winfrey menjadi miliarder karena profesinya sebagai host talkshow yang sukses, ia pernah bekerja di toko sebelah tempat pangkas rambut ayahnya. Menginjak usia 16, dia mendapat pekerjaan di WVOL, sebuah stasiun radio yang akhirnya mengantarkan ia menjadi presenter ternama.
3.Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg sejak di bangku kuliah sudah mengembangkan jejaring sosial Facebook. Namun, sebelum itu, saat masih SMA, Mark menciptakan versi awal dari perangkat lunak streaming musik yang disebut dengan synapse. Beberapa perusahaan besar seperti Microsoft dan AOL, berminat untuk membeli synapse, dan menawarkan Mark pekerjaan, namun saat itu ia lebih memilih untuk kuliah dibadingkan bekerja sebelum akhirnya fokus ke facebook.
4.Larry Page
Larry Page yang merupakan salah satu pendiri Google ini, adalah anak seorang profesor Ilmu Komputer di Michigan State University. Bisa dikatakan sepanjang hidupnya tidak lepas dari komputer. Larry mendapatkan komputer pertamanya pada usia 6 tahun. Setelah meraih gelar sarjana dibidang teknik dengan konsentrasi teknik komputer, ia mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai Advanced Management Systems di Washington DC, dan di perusahaan CogniTek di kota Evanston, negara bagian Illinois.
5.Jan Koum
Jan Koum, seorang CEO dan juga salah seorang pendiri aplikasi pesan instan WhatsApp ini pernah bekerja menyapu lantai toko kelontong untuk membiayai hidup keluarganya saat itu. Ibunya bekerja sebagai babysitter. Setelah mengembangkan WhatsApp, Jan Koum pindah dari Ukraina ke Mountain View, California.