Kemajuan-kemajuan di berbagai bidang membuat dunia terasa seperti makin kecil saja. Segala sesuatunya terasa makin praktis, dekat, dan cepat. Mau tidak mau, perubahan itu turut mengganti gaya kerja, suasana ruang kerja, atau bahkan gaya hidup kita.
Dunia yang terus bergerak maju seolah-olah memaksa kita untuk membuat sebuah inovasi. Untuk memenangkan persaingan pasar atau yang lebih penting membuat solusi yang lebih praktis dalam beberapa bidang. Itu sah-sah saja. Karena sejatinya, setiap individu atau organisasi memiliki kebutuhan untuk berkembang melalui inovasi, khususnya di era transformasi digital. Siapa saja yang menjadi penggerak transformasi digital dan apa peran strategis mereka?
Chief Executive Officer (CEO)
Seperti dilansir dalam hukumonline.com, istilah CEO biasanya digunakan di berbagai perusahaan di Indonesia, tidak terbatas pada bidang-bidang tertentu, terutama di perusahaan multinasional. Dalam praktiknya, posisi CEO sering digunakan untuk menunjuk jabatan manajerial tertinggi seperti presiden direktur atau direktur utama.
Pengertian CEO mengacu pada Blacks’s Law Dictionary 9th Edition adalah: “A corporation’s highest-ranking administrator, who manages the firm day by day and reports to the board of directors.” Ini berarti jabatan CEO tidak selalu diartikan sebagai direktur utama, tetapi kepala kantor yang mengurusi administrasi dan kepersonaliaan kadang disebut juga sebagai CEO.
Chief Financial Officer (CFO)
Chief Financial Officer atau direktur keuangan adalah posisi yang menopang strategi dan operasi bisnis. Karena itu, menjadi CFO membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang bidang akuntansi dan keuangan. Tanggung jawab sehari-hari seorang CFO mencakup akuntansi manajemen, mencari sumber dan mengelola dana, pengukuran kinerja, dan pelaporan keuangan.
Chief Operating Officer (COO)
Pada intinya, COO memiliki tanggung jawab dalam hal operasional internal perusahaan, seperti misalnya; operasional kantor, mengelola karyawan, hingga aspek bisnis. Intinya, tanggung jawab COO di perusahaan ialah bertindak sebagai penghubung antara karyawan dan CEO.
Chief Information Officer (CIO)
Untuk mencapai keselarasan antara strategi bisnis dan strategi Teknologi Informasi suatu perusahaan, Posisi CIO sangat dibutuhkan. Seorang Chief Information Officer diutamakan pada mereka yang memiliki pengalaman di bidang bisnis atau teknologi informasi, berkompeten dalam membuat konsep, memiliki keahlian dalam pengambilan keputusan serta kemampuan analisis yang kritis.
Tidak lupa untuk kemampuan dalam komunikasi (verbal maupun tertulis), negosiasi, skill organisasi, membangun manajemen, finansial, rencana strategis, action planning, dan disertai dengan pengalaman dalam hal pengawasan.
Itulah ‘C-Level Leadership’ yang menjadi penggerak transformasi digital. Pertanyaan berikutnya, apakah semua itu diperlukan semua perusahaan? Bisa iya bisa tidak, tergantung seberapa jauh usaha itu dijalankan. Pada tahap awal, CEO akan melaksanakan semua tanggung jawab di atas.