Bicara soal etos kerja, orang Jepang tidak diragukan lagi. Bahkan, bekerja dengan intensitas berlebih bukanlah sesuatu yang aneh. Bagi orang Jepang yang bekerja di kota-kota besar, umumnya hari kerja mereka dimulai dengan kondisi yang sibuk di kendaraan umum. Risiko stress bisa mengancam kapan saja. Lalu bagaimana rahasia orang Jepang bisa meningkatkan kualitas hidup mereka?
Menemukan Makna dalam Pekerjaan
Bagaimana orang-orang menemukan makna dalam pekerjaan adalah topik yang sangat menarik perhatian para ahli. Profesor manajemen, Wharton Adam Grant menjelaskan hasil penelitian bahwa yang memotivasi pegawai adalah mengerjakan pekerjaan yang mempengaruhi kesejahteraan orang lain dan menyaksikan orang-orang yang terdampak oleh pekerjaan mereka.
Dalam budaya yang menghargai kerja tim dibandingkan individu, pekerja Jepang didorong untuk menjadi berguna bagi orang lain, dihargai, dan dihormati para rekan kerja mereka.
Rahasia Itu Bernama ‘Ikigai’
Mungkin kita bertanya-tanya: Bagaimana mereka bisa bertahan dalam situasi banyak tekanan? Rahasianya ada pada istilah yang satu ini. Ikigai. Sejauh ini, belum ada kata lain dalam bahasa Inggris atau Indonesia yang merupakan terjemahan langsung dari kata ‘ikigai’.
Yang jelas, ikigai adalah istilah yang memasukkan ide kebahagiaan dalam kehidupan. Ikigai, bagi orang Jepang, adalah hal yang membuat seseorang melihat maju ke masa depan meski saat ini masih di posisi yang penuh tantangan dan ujian.
Konsep Ikigai dalam Diagram Venn
Pada dasarnya, ikigai adalah alasan mengapa kita bangun di pagi hari, filosofi pembangkit semangat bagi orang-orang Jepang yang masih merasa hidupnya belum memiliki makna, dan dengan praktis bisa diartikan sebagai alasan untuk hidup. Konsep ‘ikigai’ sering diasosiasikan dengan diagram Venn dengan empat kualitas yang saling beririsan: apa yang kita suka, apa yang kita kuasai, apa yang dibutuhkan dunia, dan apa yang membuat kita dibayar untuk melakukannya.
Bagaimana Cara Membiasakannya?
Bisa dibilang kalau konsep di atas masih abstrak, sehingga perlu ada realisasi dengan cara-cara tertentu. Dimulai dari orang lebih tua yang merasa berkewajiban meneruskan kebijaksanaan mereka ke generasi lebih muda. Hal itu memberikan generasi muda gambaran tujuan hidup di luar diri mereka, misal untuk melayani komunitas mereka.