Tren dan perubahan besar di berbagai bidang, terjadi di dunia ini, salah satunya adalah di bidang teknologi. Khususnya teknologi yang berkaitan dengan internet. Social media adalah salah satu inovasi terbesar yang menjadi pembicaraan masyarakat dunia sampai hari ini. Siap atau tidak, orang-orang di dunia akan terpengaruh karena tren dan perubahan tersebut. Perusahaan pun, mau tidak mau, juga beradaptasi untuk menjalankan sistem bisnisnya.
Bicara soal divisi di perusahaan yang paling jelas ‘terkena pengaruh’ adanya social media adalah divisi marketing, karena mereka adalah orang-orang yang menemukan cara baru untuk menggaet lebih banyak pelanggan melalui internet.
Bagaimana dengan divisi lain? Human Resources Development (HRD) misalnya. HRD tidak hanya menjadi pengawas dari kebijakan perusahaan, tetapi lebih krusial lagi, yaitu: mengawasi kinerja karyawan. Bagaimana seharusnya orang-orang HRD merespon tren social media? Apakah social media akan menggantikan peran HRD?
Melalui kemunculan social media, perilaku karyawan tidak lagi sepenuhnya diatur oleh mereka. Setidaknya, social media telah mengubah 3 hal penting berikut secara mendasar. Komunikasi antar karyawan, aspirasi karyawan, dan sistem rekrutmen yang dijalankan.
1.Pola Komunikasi Antar Karyawan
Sebelumnya, komunikasi antar karyawan pada umumnya adalah melalui perjumpaan langsung, melalui meeting atau kegiatan internal kantor lainnya. Kalau untuk urusan penting mereka bisa kirim email atau memberi memo di meja kerja. Aliran komunikasi tersebut cukup jelas ketika orangnya hadir secara fisik, tapi tidak dapat dikontrol ketika orangnya sedang tidak ada di tempat. Di sinilah social media mengambil celah. Hanya dengan update informasi terbaru di akun social media, segala bentuk pengumuman dapat disampaikan kepada semua orang dalam tim.
2.Menampung Aspirasi Karyawan
Sebelum era social media, perusahaan bisa menampung kritik, saran maupun aspirasi karyawan dengan mengandalkan kotak saran. Pertemuan secara personal juga menjadi sarana untuk mendengarkan aspirasi. Saat ini, dengan adanya social media dan berbagai forum online, siapapun dapat dengan mudah menyampaikan aspirasi, saran maupun kritik bagi perusahaan.
3.Mengetahui Track Record Seseorang
Dalam hal rekrutmen karyawan baru, divisi HRD kini lebih dimudahkan untuk menemukan informasi lengkap tentang kandidat yang diinginkan. Jika sebelum era social media HRD hanya mengandalkan interview langsung dan juga serangkaian tes kepribadian, sekarang tidak demikian adanya. Akan lebih mudah juga melacak track record seseorang hanya dengan melihat beranda social medianya. Tentu tidak semua orang aktif di sana, tapi setidaknya ‘jejak digital’ ini akan membantu pekerjaan divisi HRD. Maka dari itu, praktisi HRD di perusahaan apapun perlu ekplorasi strategi baru yang mempermudah pelaksanaan kinerja HRD.