Agar Bisnis Anda Lebih Inovatif, Terapkan Prinsip Design Thinking Seperti Ini

 

Kata ‘desain’ bisa digunakan sebagai kata kerja maupun kata benda. Desain sebagai kata kerja memiliki arti kurang lebih ‘proses untuk membuat dan menciptakan objek baru. Sebagai kata benda, ‘desain’ dipakai untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, entah itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau benda nyata. Desain bisa diterapkan pada seni terapan, arsitektur, dan berbagai pekerjaan kreatif lainnya.

Seorang desainer, pada dasarnya, berfokus pada peningkatan tampilan dan fungsionalitas produk. Baru-baru ini, mereka mulai menggunakan teknik desain untuk mengatasi masalah yang lebih kompleks, seperti menemukan cara untuk menyediakan layanan kesehatan murah di seluruh dunia. Aktivitas entrepreneurship bisa merangkul pendekatan baru ini, yang disebut sebagai design thinking. Organisasi nirlaba juga mulai mengadopsinya.

Untuk memecahkan suatu masalah, di bidang apapun, kita butuh proses membuat ide-ide baru dan inovatif. Proses pemikiran inilah yang melibatkan proses yang disebut dengan design thinking. Bukan sekadar membuat produk atau aplikasi yang laku di pasaran, memiliki bentuk yang indah dan menarik, atau mudah untuk dibuat, design dalam hal ini adalah tentang menciptakan sesuatu yang dibutuhkan oleh orang-orang sebagai pengguna, dan ini tidak terbatas pada industri atau bidang keahlian tertentu. Metode ini bisa menggabungkan antara kebutuhan user atau pengguna dengan kemampuan teknologi yang sesuai.

 

Dimulai dengan Empati

Karena design thinking adalah pendekatan yang berpusat pada manusia, prinsip yang pertama adalah dimulai dengan empati. Empati membuat sebuah relasi menjadi ‘kaya’ dan bermakna. Sebagai entrepreneur, coba posisikan diri Anda pada pengalaman pelanggan Anda, berdiri di posisi mereka dan benar-benar memahami perspektif mereka. Pemahaman dan empati sangat penting untuk menemukan solusi yang efektif. Dengarkan, pelajari, amati, peduli.

 

Berpikir secara Holistik

Berpikir holistik berarti berpikir secara menyeluruh dengan mempertimbangkan segala aspek yang mungkin mempengaruhi tingkah laku manusia atau suatu kejadian. Apa kebutuhan, keinginan, harapan, atau ketakutan  bagi (calon) pengguna produk atau layanan Anda? Bagaimana Anda bisa memberi merea pengalaman yang lebih berharga?

 

Curah Pendapat (Brainstorming)

Untuk pendekatan yang inovatif, pertimbangkan untuk melibatkan target market yang Anda inginkan melalui curah pendapat (brainstorming). Dengan melibatkan customer Anda selama proses ini, Anda akan mendapatkan umpan balik yang sangat berharga, sebelum memutuskan produk akhir dan / atau solusi apa yang akan dihasilkan.

 

Pembuatan Prototipe (Prototyping)

Bagian dari sesi brainstorming Anda mungkin melibatkan pembuatan prototipe sehingga Anda dapat menghidupkan ide-ide Anda. Desain adalah tentang menemukan solusi terbaik ‘yang mungkin dibuat’, bukan solusi yang ‘sudah jelas bisa’. Berkolaborasi, berbagi pemikiran dan ide-ide Anda dan menguji ide-ide itu secara terus menerus. Yang penting, jangan takut gagal.