Bagaimana Bila Bercita-cita Besar Saja Tidak Cukup? Hati-hati dengan Hal Ini

Diposting pada

Bila Bercita-cita Besar Saja Tidak Cukup

 

Kira-kira apakah yang membuat Anda bersemangat setiap pagi? Alarm, ayam berkokok, panggilan sembahyang, atau bahkan matahari terbit? Semoga bukan matahari terbit ya.  Jadi, misal ditanya seperti ini: ‘Apakah yang membuat Anda langsung bersemangat ketika bangun di pagi hari?’ bagaimana jawaban Anda?

Ada kalanya seseorang begitu excited dengan harinya. Impian-impian besar seperti memiliki magic tersendiri dan menginspirasi untuk segera melakukan usaha yang menantang. Ngomong-ngomong, apakah Anda memiliki daftar impian yang membuat Anda excited?  

 

Mengapa Think Big Saja Tidak Cukup?

Seperti yang sudah sama-sama kita ketahui, ketika bagaimana kita berpikir tentang impian itu, seberapa yakin dan optimis, maka seperti itulah kenyataan yang mungkin terjadi kelak. Lebih spesifik lagi, ketika Anda berpikir untuk sesuatu yang besar (think big), maka alam bawah sadar akan mendorong untuk mencapai hal besar yang menjadi tujuan Anda tersebut yang bahkan melampaui kemampuan Anda biasanya.

Think big ini bisa diwujudkan dengan mewujudkan social impact melalui pekerjaan Anda. Situasi seperti ini tentunya jarang dilakukan sendiri, Anda juga perlu berkumpul dengan tim yang terdiri dari orang-orang lainnya yang big thinkers juga. Itu sangat penting untuk saling mendukung langkah untuk mencapai tujuan.

 

Hati-hati menjadi Megalomania

Meskipun dalam pekerjaan, Anda dan tim berorientasi pada hal-hal besar dan cita-cita jangka panjang, pastikan bahwa pemikiran itu tidak sampai terjebak ke dalam keadaan megalomania. Kalau kita cari definisi megalomania, istilah itu berasal dari bahasa Yunani megalo yang artinya sangat besar, hebat, atau berlebih-lebihan.

Dalam kehidupan sehari-hari, megalomania bisa diartikan sebagai wujud sikap terobsesi yang berlebihan pada dirinya sendiri. Orang yang mengalami keadaan megalomania merasa dirinya begitu hebat, besar, atau bahkan paling berkuasa.

Menurut Sigmund Freud, akar dari megalomania adalah narsisme atau perasaaan mencintai diri sendiri secara berlebihan dalam diri manusia. Dalam ilmu psikologi, megalomania termasuk salah satu bentuk gangguan kepribadian manusia bernama Narcissistic and Borderline Personality Disorder. Penderitanya memiliki suatu kecenderungan untuk menilai dirinya secara berlebihan atau menghargai diri melampaui batas.

Memiliki gambaran besar pada masa depan tentunya bukan hal yang buruk. Tapi kalau tidak diimbangi dengan sikap menghadapi realita di sekitar, hal ini bisa menjadi bumerang tersendiri bagi seorang megalomaniak.

Mereka overestimate dengan dirinya dan apa yang dicita-citakannya. Bahkan mereka juga mungkin merasa mempunyai level setingkat dengan orang-orang yang sudah sukses. Terlepas dari bagaimana mereka mencapainya.



Download Aplikasi Bisnis Online Rezeki Apps untuk cari penghasilan tambahan lewat ponsel Android.



VIDEO (VLOG) COACH EDWIN


Jangan lewatkan menonton video dari Coach Edwin tentang Life, Spiritual dan Bisnis. Tekan tombol berikut pada video dibawah untuk memilih judul Vlog yang Anda ingin lihat.

playlist VLOG



download ebook