Sebagian orang cenderung melihat sesuatu yang tidak dimilikinya. Pada awalnya itu hal baik untuk memicu semangat untuk pencapaian baru. Tapi bagaimana ketika usahanya mencapai sesuatu itu tidak mulus? Bagaimana kalau ia jadi membandingkan dengan orang lain?
Padahal, disadari atau tidak, pembandingan itu selalu menempatkannya di posisi yang kalah. Bagaimana dengan kita? Apakah kita masih membandingkan diri dengan orang lain?
1. Excuse Tidak Akan Membuat Kita Maju
“Wajar kalau dia lebih sukses dari saya, lingkungannya lebih mendukung dibanding saya,”
“Sepertinya saya tidak berbakat di bidang itu,”
“Sebenarnya hal itu tidak terlalu penting untuk hidup saya, jadi tidak masalah kalau tidak tercapai,”
Mungkin kalimat-kalimat bernada excuse (alasan/pembenaran) yang lebih ke sikap pesimis seperti di atas sempat terlontar dari mulut kita, atau paling tidak terlintas di benak kita saat mengalami kegagalan. Saat itu kita merasa peluang sukses itu sedang tidak berpihak pada kita.
Apalagi dengan adanya pengaruh dari orang lain yang mengatakan bahwa kita tidak bisa melakukannya, bisa menambah daftar panjang excuse kita. Setelah itu kita juga merasa ‘wajar’ untuk gagal.
2.Hati-hati dengan Pengaruh Lingkungan
Jangan-jangan pudarnya potensi itu karena sikap kita sendiri? Alasan akan selalu muncul apabila kita mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah, alasan juga dapat sangat mempengaruhi kita secara positif atau negatif. Tidak dipungkiri, lingkungan keluarga, sekolah, pertemanan bisa memengaruhi. Pada akhirnya kita sendiri yang memilih bagaimana reaksi terhadap hal di luar itu.
3.Penuhi Kebutuhan sebelum Keinginan
Manusia terlahir dengan banyak keinginan. Apa yang Anda inginkan tidak selalu Anda butuhkan. Perbedaan antara keinginan dan kebutuhan penting untuk dikenali agar kita tidak jatuh ke dalam hidup konsumtif. Kebutuhan adalah fungsi dasar atas sesuatu yang secara esensial diperlukan, sedangkan keinginan adalah semua fungsi tambahan yang jika tidak ada sebenarnya tidak mengganggu hidup Anda.
4.Lebih Baik Kembangkan Bakat dengan Maksimal
Kenyataannya di luar sana banyak orang yang sukses pada suatu bidang, walaupun awalnya mereka merasa tidak mampu melakukannya dengan baik. Atau para superstar yang memulai karirnya dengan perasaan tidak begitu percaya diri dengan bakatnya.
Kalau begitu, sama-sama memiliki rasa percaya diri yang kecil, bukankah semua orang sebenarnya juga bisa mewujudkan cita-citanya? Sekarang coba melihat ke diri sendiri, kira-kira bakat apakah yang belum kita kembangkan dengan maksimal?