Apapun pekerjaan Anda, masalah mengatur keuangan adalah hal penting untuk dikuasai. Seringkali bukan soal berapa pendapatan Anda setiap bualannya, melainkan bagaimana Anda mengaturnya. Karena itulah, kepiawaian mengatur keuangan menjadi kewajiban yang harus dimiliki setiap orang yang sudah berkeluarga.
Menurut perencana keuangan Prita Ghozie dalam situs futuready.com, idealnya keuangan keluarga dibagi ke dalam lima alokasi pos pengeluaran besar, yakni 1. Present consumption (pengeluaran rutin bulanan seperti biaya makan, listrik, dan uang sekolah), 2. Future spending (tabungan untuk rencana pembelian di bawah 12 bulan); 3. Investment (investasi untuk jangka waktu lebih dari 12 bulan); dan 4. Assurance (dana darurat dan premi asuransi); 5. Sedekah serta bantuan sosial.
1.Pengeluaran Rutin
Belanja bulanan, biaya transportasi, hingga melunasi tagihan listrik, tentu tidak bisa dihindari lagi. Besaran pengeluaran rutin berbeda pada tiap keluarga, tetapi jumlah yang ideal ada di kisaran 40–70% dari penghasilan.
2.Future spending
Untuk membeli sesuatu dalam beberapa waktu ke depan tentu perlu direncanakan sebelumnya, dan tidak langsung beli begitu saja. Ketika ingin membeli kendaraan dengan cicilan pun juga perlu diperhitungkan. Cicilan yang berarti hutang itu tidak boleh lebih dari 30% dari total pemasukan tiap bulan. Kalau Anda ingin mengambil cicilan baru, sebaiknya selesaikan dulu kewajiban yang sebelumnya. Ingat, 30% adalah angka maksimal agar keuangan Anda tetap sehat.
3. Investasi
Lebih baik kalau Anda merencanakan hari tua sedini mungkin. Itu artinya, Anda sudah wajib menyisihkan 10–15% penghasilan untuk berinvestasi. Pilih produk investasi yang paling sesuai dengan keuangan dan impian Anda di masa depan.\
4. Asuransi dan Dana Darurat
Alokasikan 10% pendapatan Anda untuk proteksi. Proteksi atau asuransi menjadi salah satu instrumen keuangan yang harus dimiliki. Setiap anggota keluarga sebaiknya dilindungi oleh asuransi kesehatan, kepala rumah tangga diberi proteksi tambahan berupa asuransi jiwa, sedangkan anak difasilitasi dengan asuransi pendidikan. Mungkin Anda bertanya: sisa pengeluaran bulanan, alokasikan ke investasi atau dana darurat?
Dalam keuangan keluarga, posisi dana darurat sama pentingnya dengan asuransi. Itu tergantung kebutuhan. Dana darurat wajib dimiliki oleh setiap orang, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga. Dana ini khusus digunakan untuk hal-hal nggak terduga. Biasanya, alokasi pengeluaran bulanan untuk dana darurat yang ideal berkisar antara 5–10%.
5. Sedekah dan bantuan sosial
Setiap orang tentu tidak hidup sendiri, melainkan ada orang lain yang harus dibantu. Kita tidak tahu juga kapan giliran kita membutuhkan orang lain. Sudah menjadi hal yang umum bahwa sedekah diletakkan pada prioritas di tengah ataupun di akhir keuangan. Kalau kita memprioritaskan sedekah setelah menerima gaji maka Allah juga akan memprioritaskan rejeki dan urusan kita.
Bahkan hal ini datangnya di pintu-pintu yang tidak disangka-sangka. Baik kesehatan, keuangan, ketentraman, kedamaian, kebahagiaan dan keselamatan kita sekeluarga.
Ketika Anda merasa keuangan Anda belum sehat, mulailah sejak saat ini secara konsisten setiap bulan. Anda akan merasakan perubahan positif dalam hidup Anda. Ketika Anda memiliki alokasi keuangan yang tepat, tentu lebih baik untuk masa depan Anda dan keluarga.