Dalam situasi tertentu yang sepertinya di luar kendali diri sendiri, pernah Anda merasa: teman-teman Anda terlihat lebih maju sedangkan Anda masih berkutat dengan problem yang sama? Adalah benar bahwa tidak semua orang mau mengakui bahwa dirinya sedang merasa iri dengan temannya itu.
Jangankan bicara jujur “Aku iri dengannya” atau dengan kalimat lain, bahkan mereka tidak mengenali emosi tersebut dengan jelas di dalam dirinya. Nasihat untuk tidak iri pada kesuksesan orang lain bisa jadi lebih mendominasi pikirannya, dan itulah kemudian yang terekam jadi nilai positif dalam pikirannya.
Agar Rasa Iri Menjadi Sesuatu yang Positif
Ada jenis iri negatif yang mana dorongan perasaan ini menjelma menjadi keinginan untuk membicarakan orang lain, bahkan ada usaha menjatuhkan karena merasa orang tersebut tidak layak mendapatkan kebaikan tertentu. Meskipun perasaan ini merupakan emosi alami, rasa iri bisa merugikan diri sendiri juga orang lain. Maka dari itu, agar rasa iri menjadi sesuatu yang positif, Anda harus mampu mengendalikan.
Kuncinya Adalah Pada Diri Sendiri
Dengan cara pandang yang positif, rasa iri bisa memberikan informasi berharga bagi Anda. Sebab, itu memberikan petunjuk apa yang Anda inginkan dalam hidup ini. Demikianlah kata Zelena Montminy, penulis 21 Days to Resilience. Yang jadi masalah sebenarnya bukan pada orang lain yang berhasil mencapai atau memiliki hal-hal A-Z, tapi masalahnya adalah pada diri sendiri. Anda mungkin belum mensyukuri apa yang Anda miliki. Atau jika itu terdengar klise, barangkali Anda masih sering mencoba melakukan sesuatu dengan standar orang lain.
Jadi Bagaimana dengan Nasihat “Jangan Iri” Itu?
Pada akhirnya semua terserah kita. Bagaimana kita memilih sikap. Iri adalah emosi yang wajar, dan nasihat ‘jangan iri’ tidak membuatnya hilang begitu saja. Justru akui saja, setelah itu berdamailah dengan keadaan. Selebihnya fokus dengan diri sendiri. Ketika Anda bisa melihat semua hal positif yang sudah Anda capai selama ini, untuk apa lagi Anda harus merasa minder dengan pencapain orang lain?
Pikirkan dan ingat-ingat hal terbaik yang diberikan Tuhan pada hidup Anda, maka setelah itu Anda lebih bisa fokus pada diri sendiri dan apa yang bisa Anda kerjakan dengan kehidupan Anda, daripada membuat perbandingan dengan kehidupan orang lain yang tentu saja tidak luput dari perjuangan sebelum mencapai sesuatu.