Saat Anda berkonsentrasi penuh pada tugas yang sedang dikerjakan dan menjadi terfokus, waktu akan terasa terbang begitu saja. Istilahnya, menjadi lupa waktu dan hari terasa cepat. Kondisi ini disebut ‘flow’, demikian kata seorang psikolog Hungaria bernama Mihály Csíkszentmihályi dalam bukunya ‘Finding Flow’.
Flow adalah keadaan pikiran atau mental seseorang dalam sebuah aktivitas atau kegiatan yang membuatnya sangat terfokus, terlibat penuh dalam proses yang sedang dilakukannya. Flow bisa membuat seseorang lupa waktu bahkan lupa diri, sehingga kadang perasaan lapar tidak terasa apalagi rasa bosan.
Tapi bagaimana kalau yang terjadi adalah sebaliknya?
Yaitu ketika pagi hari terasa berat karena harus bertemu pekerjaan yang sama seperti kemarin. Lalu tetap mengerjakannya dengan sedikit paksaan, mengingat itu adalah bagian dari kewajiban. Bekerja semata-mata karena kewajiban. Bisa jadi kewajiban sebagai kepala rumah tangga.
Kewajiban untuk menafkahi istri dan anak-anak, bekerja untuk bisa membeli kebutuhan rumah tangga. Beban kerja antara satu individu dengan individu lainnya tidak sama. Jumlah dan tingkat kesulitan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan bisa menyebabkan orang menjadi stres. Ada baiknya kalau Anda mulai berhati-hati dan tidak membiarkan keadaan ini berlangsung lama.
Ketika Kita Melakukan Suatu Pekerjaan Berulang-Ulang
Apakah selama ini kita menjalankan putaran aktivitas sebagai proses yang berjalan secara alami? Padahal, ketika kita melakukan suatu pekerjaan berulang-ulang, suatu saat nanti akan ada titik tertentu di mana kita bertanya ‘kenapa saya melakukan ini?’ Kalau pertanyaan itu tidak segera dijawab, maka mungkin saja segera muncul perasaan kosong atau bahkan terbebani akan muncul.
Seperti apa arti pekerjaan bagi diri Anda?
British Medical Journal (BMJ) melaporkan bahwa serangan penyakit jantung mengalami puncaknya pada hari Senin dibanding hari lainnya. Tingginya angka stress saat kembali ke tempat kerja menunjukkan bahwa sebagian besar orang cenderung menjadikan pekerjaan sebagai beban berat, dan bukan sebagai kegiatan yang mendatangkan kepuasan dan kebahagiaan.
Padahal, seperti apa arti pekerjaan bagi diri Anda: apakah sebagai beban atau sebagai sebuah ‘panggilan’, itu adalah soal cara pandang diri masing-masing. Kalau ternyata langkah Anda terasa berat di hari Senin, dan sangat bahagia di hari Jumat, besar kemungkinan Anda masih belum menemukan alasan Anda bekerja.
Pekerjaan hanya menjadi tanggung jawab atau beban agar kehidupan dapat terus berlangsung, bukan sebagai aktivitas menantang yang memberi makna hidup (meaning).
Pekerjaan semestinya tidak lagi hanya kita anggap sebagai ladang mencari nafkah, namun juga harus kita jadikan sebagai tempat dimana kita bisa mengekspresikan kebahagiaan kita.