Orang melakukan hal tertentu umumnya karena ada sesuatu yang menjadi alasannya bergerak. Mungkin karena menginginkan keuntungan atau menghindari kerugian. Tapi ketika keuntungan dan kerugian itu menjadi kabur batasnya, apa yang membuat diri tetap termotivasi? Ketika kritik atau pujian orang menjadi kurang berpengaruh—karena Anda begitu yakin dan memilih melaju terus dengan apa yang Anda yakini untuk lakukan dengan sebaik-baiknya, dan ini berlaku untuk hal apapun
Biarkan Mereka Tahu Maksud dan Tujuan Anda
Mereka siapa? Orang tua, rekan kerja, pasangan, netizen, siapapun. Umumkan niat Anda tentang hal positif yang sedang ingin Anda selesaikan dan yang lebih penting, ke pikiran bawah sadar Anda, yang terkadang dapat memberi intuisi tentang upaya terbaik Anda berikutnya. Pada saat tertentu, jangan gengsi untuk minta bantuan kalau memang itu yang Anda butuhkan. Meskipun tetaplah selektif tentang siapa yang Anda mintai bantuan.
Terus Periksa Niat Anda untuk Melanjutkan Upaya
Saya pikir sebagian besar orang yang mampu memberikan kontribusi berkelanjutan dari waktu ke waktu terdorong oleh motivasi internal. Karena dalam dunia yang dipenuhi pandangan masyarakat, akan ada saat-saat ketika Anda dikritik, dan kritik itu sangat sulit. Jadi Anda harus termotivasi oleh diri sendiri.
Saat Kritik dan Pujian Tidak Lagi Berpengaruh
Dan ketika Anda dikritik, Anda belajar untuk sedikit introspeksi dan mendengarkan suara hati Anda sendiri. Dan sampai batas tertentu, itu mengisolasi Anda dari pujian, jika Anda akhirnya mendapatkannya juga. Ketika Anda menjadi lebih terdorong secara internal, pujian menjadi kurang berpengaruh bagi Anda dan kritik pun menjadi kurang berpengaruh pula, dalam porsi yang sama.
Pertanyaan-pertanyaan yang Membuat Anda ‘Sulit Menjadi Pemalas’
Berpikir tentang motivasi, kita dapat bertanya pada diri sendiri “Mengapa kita ada di sini? Dan ke mana kita akan menuju?” Selanjutnya: “Jika bukan kita, lalu siapa? Jika tidak sekarang, lalu kapan?” Ini adalah kalimat ajaib yang jika sudah meresap betul dalam diri, maka Anda ‘sulit untuk menjadi pemalas’. Jadi apa yang membuat Anda tetap termotivasi? Bersambung ke artikel berikutnya, tentang pentingnya reward dan punishment pada diri sendiri.