[Part 1] Lebih Baik Dahulukan yang Mana: ‘Hal Yang Mendesak’ atau ‘Hal Yang Penting’?

 

Berapa kali Anda menghabiskan hari Minggu malam dengan menyusun daftar hal-hal yang harus dilakukan esok hari? Berapa kali Anda melihat-lihat daftar itu di akhir minggu depan dan bertanya-tanya “mengapa saya belum menyelesaikan dengan maksimal?” Atau “mengapa saya menghabiskan seluruh hari-hari dengan kesibukan tak ada habisnya, alih-alih melakukan apa yang benar-benar penting bagi saya, tim saya, saya keluarga, dan pekerjaan saya?”, “Apa yang salah dari semua ini?”, dan “Apa yang harus saya lakukan?”

 

Bukan ‘Apa yang Anda Lakukan’, Tapi Bagaimana Anda Mengaturnya

Mungkin jawabannya bukan pada apa yang perlu Anda lakukan, tetapi bagaimana Anda mengatur kegiatan tersebut. Di era di mana kita menerima informasi serba cepat dari berbagai sumber, sebagian kita mudah untuk terpengaruh oleh sesuatu yang tiba-tiba muncul, walau tak begitu penting.

Daftar to do list, catatan, dan kalender, semua itu adalah ‘alat yang hebat’ untuk membantu kita mengelola daftar hal-hal yang perlu diselesaikan setiap hari. Tetapi apakah itu cara yang paling tepat untuk mengelola apa yang perlu Anda lakukan? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian menghadapi kewalahan seperti itu.

 

Antara ‘Harus’, ‘Perlu’, dan ‘Ingin’

Saat dihadapkan pada banyak tugas penting, kita akan mengklasifikasikan hampir semua hal sebagai prioritas. Tapi, jika Anda mengambil langkah mundur untuk melihat daftar apa yang perlu Anda lakukan, Anda mungkin akan mulai melihat 3 jenis hal.

1.Hal-hal yang harus Anda lakukan,

2.Yang perlu Anda lakukan, dan

3.yang ingin Anda lakukan.

 

Prioritas Atau Urgensi?

Anda dapat dengan mudah melihat aktivitas ‘tumpang tindih’, tetapi begitu Anda benar-benar memahami apa makna dan tujuannya, ketika aktivitas urgensi itu mendatangi Anda, Anda akan tahu bagaimana harus memperlakukannya. Berapa banyak item dalam daftar Anda yang ingin Anda capai dan selesaikan minggu ini? dan mengapa?

Memenuhi ‘keinginan’ memang membuat kita bahagia, karena itu secara langsung terkait dengan apa yang ingin kita capai, bukan apa yang dilakukan orang lain. Saat ‘keinginan’ sudah berubah menjadi ‘kebutuhan’, saat itulah kita bicara prioritas. Apakah ada prioritas yang saling bertentangan?

Bisakah Anda benar-benar mencapai banyak hal? Seberapa dekat Anda dengan keadaan yang ingin Anda capai? Berhenti sekarang dan lihat daftar tugas Anda yang terakhir. Apakah Anda betul-betul perlu melakukan? Apakah Anda ingin melakukan? Apa tujuannya? Dan apakah Anda menikmatinya?