Konon, loyalitas orang-orang yang bekerja di zaman sekarang tidak sama lagi seperti dulu. Ada yang mengartikan loyal adalah tentang kepatuhan. Seorang pekerja yang loyal berarti memenuhi kriteria-kriteria berikut ini;
- Patuh pada sistem atau peraturan di perusahaannya.
- 2.Setia pada orang yang menjadi atasannya.
- 3.Memberikan kemampuan terbaiknya untuk peningkatan kemajuan di lingkungan kerjanya.
Masih banyak lagi pandangan orang tentang loyalitas. Semakin lama masa kerjanya, maka loyalitas pekerja tersebut dianggap semakin tinggi. Meskipun tidak ada pekerjaan yang seratus persen anti stress, kenyataannya banyak orang yang berpindah-pindah kerja.
Mereka berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain demi mencari yang lebih baik dari perusahaan yang sebelumnya. Alasan orang-orang untuk pindah kerja sangat banyak, bisa karena masalah gaji, jarak yang terlalu jauh, dan sebagainya. Kadang-kadang ada yang berpindah kerja karena konflik dengan rekan dan masalah kebosanan yang sebetulnya bukanlah alasan yang tepat. Bagaimana kalau akhirnya hal tersebut terulang kembali di tempat kerja yang baru?
Menumbuhkan Sense of Belonging
Jauh sebelum bicara soal loyalitas dan perasaan antusias seseorang dalam pekerjaannya, ada yang lebih mendasar untuk dimunculkan. Hal mendasar itu bernama Sense of belonging, yaitu ketika seseorang merasa memiliki, merasa diterima, dan diakui sebagai bagian dari suatu kelompok. Menurut Abraham Maslow dalam teorinya Maslow’s hierarchy of needs, Sense of belonging ini posisinya setelah kebutuhan fisiologis dan rasa aman.
Manusia perlu memiliki sense of belonging dan merasa diterima di dalam kelompok sosial mereka, baik kelompok besar maupun kecil. Sense of belonging dapat memberi dampak yang positif di dalam banyak hal, salah satunya dalam kehidupan di dunia kerja. Sense of belonging akan membuat kerja para anggota tim menjadi lebih kreatif dan profesional, membuat anggota suatu organisasi memiliki etos kerja yang tinggi, dan hasilnya optimal.
Sense of belonging juga mengubah kesan keterikatan orang dengan organisasi, dari sekadar yang bernuansa transaksional menjadi semacam keterikatan batin. Jadi ketika seseorang memiliki Sense of belonging ia akan menganggap urusan kerja tidak ada bedanya dengan urusan dengan keluarganya, alias sama pentingnya. Ketika sense of belonging pada pekerjaannya sudah kuat, maka saat itulah loyalitas dan sikap antusias bukan lagi hanya menjadi gagasan.